Baca Juga
Baca Juga
Muslim Wajib Baca! Sifat Shalat Nabi: Kapan Menurunkan Jari Telunjuk Saat
Tasyahud ? Share..

Muslim Wajib Baca! Sifat Shalat Nabi: Kapan Menurunkan Jari Telunjuk Saat
Tasyahud ? Share.. - Hallo Pembaca Setia Info Guna Masa Kini, Pada sharing info yang
bermanfaat kali ini yang berjudul " Muslim Wajib Baca! Sifat Shalat Nabi: Kapan
Menurunkan Jari Telunjuk Saat Tasyahud ? Share.. ", saya telah memberikan info terbaru
dan yang sedang dibicarakan di jagat sosial media. Semoga isi postingan info yang saya
tulis ini dapat bermanfaat untuk kalian semua. okelah, ini dia infonya.
KAPAN menurunkan jari telunjuk yang digunakan untuk berisyarat saat tasyahud? Dalam kitab sunan
disebutkan riwayat dari Ibnu ‘Umar, ia berkata,
یُ ْس َرى َعلَى
َویَ ُدهُ الْ
یُ ْمنَى یَ ْد ُعو بِ َھا
الْ
تِى تَِلى ا ِلإْب َھامَ
ِ ْصبَعَھُ الَّ
َع إ
یُ ْمنَى َعلَى ُر ْكبَتِ ِھ َو َرفَ
َو َض َع یَ َدهُ الْ
َس فِى ال َّصلاَةِ
َذا َجلَ
ِ
َّن النَّبِ َّى -صلى الله علیھ وسلم- َكا َن إ
أَ
ُر ْكبَتِ ِھ بَا ِس َط َھا َعلَ ْی ِھ
“Ketika duduk dalam shalat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangan kanannya di paha
kanannya, lalu beliau mengangkat jari di samping jari jempol (yaitu jari telunjuk tangan kanan) dan beliau
berdoa dengannya. Sedangkan tangan kiri dibentangkan di paha kirinya.” (HR. Tirmidzi no. 294).
Imam Syafi’i menegaskan bahwa berisyarat dengan jari telunjuk dihukumi sunnah sebagaimana
didukung dari berbagai hadits. (Lihat Al Majmu’, 3: 301).
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (5: 73-74), “Berisyarat dengan jari telunjuk dimulai dari
ucapan “illallah” dari ucapan syahadat. Berisyarat dilakukan dengan jari tangan kanan, bukan yang
lainnya.
Jika jari tersebut terpotong atau sakit, maka tidak digunakan jari lain untuk berisyarat, tidak dengan jari
tangan kanan yang lain, tidak pula dengan jari tangan kiri.
Disunnahkan agar pandangan tidak lewat dari isyarat jari tadi karena ada hadits shahih yang disebutkan
dalam Sunan Abi Daud yang menerangkan hal tersebut. Isyarat tersebut dengan mengarah kiblat. Isyarat
tersebut untuk menunjukkan tauhid dan ikhlas.”
Dalam Al Majmu’ (3: 301), Imam Nawawi
, “Dari semua ucapan dan sisi pandang tersebut dapat disimpulkan bahwa disunnahkan mengisyaratkan
jari telunjuk tangan kanan, lalu mengangkatnya ketika sampai huruf hamzah dari ucapannya (laa ilaaha
illalllahu) …”
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa isyarat jari itu ada ketika penafian dalam kalimat tasyahud, yaitu
pada kata “laa”. Ketika sampai pada kalimat penetapan (itsbat) yaitu “Allah”, maka jari tersebut diletakkan
kembali.
Ulama Malikiyah berisyarat dari awal hingga akhir tasyahud. Ulama Hambali berisyarat ketika menyebut
nama jalalah “Allah”. (Lihat Shifat Shalat Nabi karya Syaikh Abdul ‘Aziz Ath Thorifi, hal. 141).
Pada hadits Ibnu ‘Umar di atas pada lafazh hadits “lalu beliau mengangkat jari di samping jari jempol
(yaitu jari telunjuk tangan kanan) dan beliau berdoa dengannya”, berdasarkan hal itu mengangkat
telunjuk dimulai ketika berdo’a dalam tasyahud. Adapun lafazh doa dimulai dari dua kalimat syahadat.
Karena di dalamnya terdapat pengakuan dan penetapan kemahaesaan Allah.
Hal itu penyebab suatu doa lebih berpeluang dikabulkan. Selanjutnya mengucapkan inti do’anya
“allahumma shalli ‘ala Muhammad …” hingga akhir tasyahuddan sampai akhir salam. Adapun awal
tasyahud “attahiyyatulillah …” sampai ucapan “wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin” bukanlah termasuk do’a,
namun itu adalah bentuk memuji Allah dan do’a keselamatan bagi hamba-Nya.
Adapun masalah kapan selesainya berisyarat dengan telunjuk, para sahabat yang meriwayatkan
mengangkat jari telunjuk, tidaklah menyebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menurunkannya di
bagian tertentu sebelum selesainya salam, sehingga disimpulkan bahwa mengangkat jari telunjuk itu
terus sampai selesai salam, terlebih lagi akhir tasyahud semuanya adalah do’a .
Imam Ar Ramli Asy Syafi’i rahimahullah berkata, “ Jari telunjuk diangkat saat ucapan “illallah”, yaitu mulai
mengangkatnya ketika pengucapan hamzah untuk mengikuti riwayat Imam Muslim dalam masalah
tersebut.
Hal itu nampak jelas menunjukkan bahwa jari telunjuk tetap diangkat sampai sesaat sebelum berdiri ke
raka’at ketiga, pada tasyahud awal atau sampai salam pada tasyahud akhir. Adapun yang dibahas
sekolompok orang zaman sekarang tentang mengembalikannya, maka ini menyelisihi riwayat yang ada.”
(Lihat Nihayatul Muhtaj, 1: 522).
Dari sini dapat disimpulkan bahwa mengangkat jari saat tasyahud dimulai sejak syahadatain (pada
kalimat illallah) lalu diturunkan ketika akan bagkit ke raka’at ketiga untuk tasyahud awal atau sampai
salam untuk tasyahud akhir. Semoga bermanfaat dan moga bisa diamalkan
Baca Juga
loading...
Muslim Wajib Baca! Sifat Shalat Nabi: Kapan Menurunkan Jari Telunjuk Saat Tasyahud ? Share..
4/
5
Oleh
Unknown